Bismillah walhamdulillah was sholaatu wassalam’ala Rasulillah, wa ba’du.
Dalam Islam, pergantian hari dimulai sejak terbenamnya matahari, membentang sampai terbenam. matahari di hari berikutnya.
Diterangkan dalam Fatawa Islamweb,
وتكون بداية اليوم بهذا الاعتبار من غروب الشمس إلى غروبها،
Hari dimulai dari terbenam matahari sampai terbenam matahari hari berikutnya. (Fatawa Islamweb no. 31343)
Sehingga waktu membaca surat Al Kahfi dimulai sejak maghrib hari Kamis, membentang sampai maghrib hari Jumat.
Tak ada hadis yang menerangkan kapan waktu yang paling afdol dari rentang waktu ini. Bahkan dalam hadis-hadis yang menerangkan keutamaan membaca surat Al Kahfi di hari Jumat, menyebutkan dua keterangan waktu sekaligus: satu hadis menyebutkan malam, hadis yang lain menyebutkan siang.
Dari Abu Said Al-Khudri berkata,
من قرأ سورة الكهف ليلة الجمعة أضاء له من النور فيما بينه وبين البيت العتيق
“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dia akan diterangi dengan cahaya antara dia dan Baitul Atiq (Ka’bah).” (HR. Ad-Darimi, no. 3407, Hadits inidishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 6471)
من قرأ سورة الكهف في يوم الجمعة أضاء له من النور ما بين الجمعتين
Siapa membaca surat Al-Kahfi pada siang hari Jum’at, maka dia akan diterangi dengan cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. Hakim, 2/399. Baihaqi, 3/29)
Malam menurut syariat, dimulai sejak terbenam matahari, sampai tiba waktu subuh (terbit fajar shodiq).
Adapun siang hari, dimulai sejak subuh (terbit fajar shodiq), sampai terbenam matahari.
Ini menunjukkan, tidak ada waktu khusus terkait anjuran membaca Al Kahfi di hari Jumat, selama kita masih berada di hari Jumat, itulah waktu yang afdol untuk membaca surat Al Kahfi.
Imam Al Manawi memberikan keterangan tentang waktu membaca Al Kahfi di hari Jum’at,
قال الحافظ ابن حجر في ” أماليه ” : كذا وقع في روايات ” يوم الجمعة ” وفي روايات ” ليلة الجمعة ” ، ويجمع بأن المراد اليوم بليلته والليلة بيومها .
Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan dalam “Amaaliihi“, “Berkaitan waktu membaca surat Al Kahfi, terdapat riwayat yang menyebutkan “hari Jumat” dan riwayat lain menyebutkan “malam Jumat”. Dua riwayat ini dikompromikan sehingga maksudnya waktu membaca Al Kahfi adalah siang hari dan malam hari Jumat, atau malam hari dan siang hari Jumat. (Faidhul Khotir, 6/245).
Sekian. wallahua’lam bis showab.
Ditulis oleh Ustadz Ahmad Anshori
(Alumni Universitas Islam Madinah, Pengajar di PP Hamalatul Qur’an Yogyakarta)
Sumber : KonsultasiSyariah.com
Mari Berkontribusi
Apakah Anda ingin menjadi bagian dari perubahan positif dan membangun masa depan yang lebih baik?