PEMBERANTASAN BUTA HURUF AL-QUR’AN

Indonesia adalah negara dengan populasi pemeluk agama islam terbesar di dunia. Sungguhpun begitu, banyak dari pemeluknya yang sampai hari ini masih buta huruf baca tulis Al-Qur’an. Dan jumlah mereka itu sangat besar. Kondisi ini menggerakkan lembaga sosial seperti Yayasan Mimbar Al-Tauhid yang bekerjasama dengan Tim Nasional Peningkatan Mutu dan Pendidikan Al-Qur’an Indonesia (PMPAI) untuk bergerak nyata dalam pemberantasan buta huruf Al-Qur’an. Dengan cara melukukan pembinaan kepada guru-guru atau pengajar baca Al-Qur’an yang selama ini aktif di lingkungan mereka masing-masing.

Untuk tahap pertama ini, Yayasan Mimbar Al-Tauhid dengan Tim Nasional Peningkatan Mutu dan Pendidikan Al-Qur’an Indonesia (PMPAI) mengadakan program Sukabumi Mengaji yaitu gerakan Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an untuk masyarakat Kabupaten Sukabumi zona 1 yang terdiri dari 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Cibadak, Parungkuda dan Nagrak. Para peserta acara tersebut adalah pemuda baik laki-laki atau perempuan yang sudah terseleksi dan direkomendasikan oleh Ketua MUI Desa dan Tokoh di Desa, yang diketahui oleh Kepala Desa setempat serta dengan syarat usia kurang dari 40 tahun, bisa baca al Qur’an dengan baik dan benar, mempunyai santri binaan / anak-anak yang mengaji, peserta maksimal 2 orang per Desa.

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 19 Oktober 2019 bertempat di Masjid Daarul Matiin yang beralamat di Jalan Raya Siliwangi No. 12 Cibadak – Kabupaten Sukabumi tersebut mengundang kurang lebih 80 orang peserta dari tiga wilayah kecamatan, yaitu Cibadak, Parungkuda dan Nagrak yang terdiri dari guru-guru mengaji laki-laki dan perempuan.

Acara yang diberi judul “Pemberantasan Buta Huruf Al Qur’an” ini menghadirkan 4 pembicara. Pertama KH. Nurdin AR, yang membahas tentang “Management Pengelolaan Pendidikan Al-Qur’an”, kemudian pembicara kedua adalah al Ustadz Rustang Arizal Lc, MA yang membahas tentang “Keutamaan Belajar dan mengajar Al-Qur’an” dilanjutkan oleh pembicara ketiga Bapak Drs. KH. Musthafa Kamal R yang memaparkan materi tentang “Metodologi Pembelajaran Al-Qur’an (IQRO), dan yang terakhir adalah al Ustadz Ya’kub bin Ilyas Lc. Yang membahas tentang “Tahsin al Qur’an”.

Diharapkan setelah mendapat pembekalan materi dari keempat pemateri tadi, diharapkan para guru mengaji yang hadir, dapat mempraktekkan metode yang diberikan. Dengan begitu, anak didik dapat lebih mudah dan cepat dalam menyerap pelajaran yang diberikan. Dan ini dapat bernilai positif, untuk menarik calon peserta berlajar baca Al-Qur’an lain, bahwa belajar membaca Al-Qur’an sangat mudah.

Semoga Allah Subhanahu wata’ala memberikan kemudahan kepada kita semua, untuk terus berdakwah dalam pemberantasan buta huruf Al-Qur’an. Aamiin yaa rabbal alamin.

ابحث عنا على :
فيسبوك
انستقرام
تويتر
ساوندكلاود
برقية
يوتيوب : تلفزيون ميمبار
الموقع الإلكتروني: https://mimbar.or.id
البريد الإلكتروني : info@mimbar.or.id

دعونا نساهم

هل تريد أن تكون جزءاً من التغيير الإيجابي وبناء مستقبل أفضل؟